UTSGanjil 2009/2010 | Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanProgram studi pendidikan matematika |
Ujian Tengah Semester Soal Versi 1 | |
Hyperlink: | Penggunaan Superscript, Subscript dan List
a.Nama=Tintus Widianto b.NIM=A 410 060 180 c.Pengampu=Jan Watoro,ST d.Kelompok=C |
Blog Archive
TUGAS DESAIN WEB 2
baru 3
BLOGMATEMATIKA TINTUS | Profile | About | ||
PILIHAN | PEMBELAJARAN KONTRUKTIFIS | GAMBAR | ||
MATERI Teorema Phytagoras | Hakikat pembelajaran Konstruktivisme
Aspek-aspek Pembelajaran Konstruktivistik Fornot mengemukakan aaspek-aspek konstruktivitik sebagai berikut: adaptasi (adaptation), konsep pada lingkungan (the concept of envieronmet), dan pembentukan makna (the construction of meaning). Dari ketiga aspek tersebut oleh J. Piaget bermakna yaitu adaptasi terhadap lingkungan dilakukan melalui dua proses yaitu asimilasi dan akomodasi. |
baru 2
BLOGMATEMATIKA TINTUS | Profile | About | ||
PILIHAN | PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL | GAMBAR | ||
MATERI Teorema Phytagoras | LATAR BELAKANG PENDEKATAN KONSTEKTUAL
PENGERTIAN Beberapa pendapat tentang konstektual dikemukakan oleh 1.Nurhadi(2002,h.5)
3. Joshua (2003, h. 2) mengemukakan : Pendekatan kontekstual ini merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siwa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Tugas guru dalam kelas kontekstual ini adalah membantu siswa mencapai tujuannya, maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan srtategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi anggota kelas (siswa).
KARAKTERISTIK PENDEKATAN KONSTEKTUAL |
baru 1
TUGAS WEB
BLOGMATEMATIKA TINTUS | Profile | About | ||
PILIHAN | HOME | GAMBAR | ||
Teorema Phitagoras
| Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pasti. Banyak yang mengatakan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit. Sebagian besar siswa manganggap bahwa matematika merupakan momok dalam belajar karena menggunakan simbol-simbol yang sulit untuk dimengerti. Kadang mereka juga menganggap belajar matematika kurang menyenangkan dan kurang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan anggapan seperti di atas, diantaranya : 1. Metode mengajar yang digunakan oleh guru. Metode mengajar yang digunakan sering kali membuat siswa jenuh yaitu dengan memberikan materi dan memberikan tugas atau dikenal dengan ceramah dan tanya jawab. Metode ini merupakan metode klasik yang dilakukan oleh guru yang akan membuat siswa kurang respon terhadap pembelajaran. Sebaiknya metode mengajar ini dikembangkan dengan menggunakan contoh-contoh yang abstrak dalam kehidupan sehari-hari 2. Kondisi kelas Kondisi kelas sangatlah mempengaruhi terhadap pembelajaran, semakin kondisi baik maka siswaq akan merasa senang dan nyaman dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga materi matematika yang di sampaikan menjadi lebih dipahami oleh siswa. 3. Media yang digunakan dalam pembelajaran Pembejaran yang menggunakan media tentu saja akan menarik bagi siswa. Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi ini maka menuntut guru untuk dapat menggunakan atau mengaplikasikan media pembelajaran untuk membantu menjelaskan materi matematika kepada siswa. Media pembelajaran ini juga bisa membuat materi matematika yang dianggap abstrak menjadi lebih nyata dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
|
|